Yogyakarta, CyberNews. Mantan Bupati Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu, Drs Marwan MS (65), menghibahkan dua spesimen koleksi
pribadi berupa harimau Sumatera dan kepala tanduk rusa untuk disimpan di Museum
Biologi UGM.
Barang koleksi awetan hewan yang
disimpan selama 21 tahun itu diterima langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM
Dr Retno peni Sancayaningsih MSc. Disaksikan Kepala Museum Biologi Ludmilla
Fitri Untari SSi MSi dan Ketua Umum Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY KRT
Thomas Haryonagoro.
Marwan sempat terharu usai
melakukan serah terima koleksi pribadinya tersebut dan sempat terdiam lama,
saat akan menyampaikan pidato sambutannya. Dikisahkan, koleksi dua spesimen
harimau Sumatera dan kepala tanduk rusa itu diterimanya dari seorang rekannya
saat dia menjabat sebagai Bupati 1989-1993. "Usai menjadi bupati saya
membawa koleksi ini ke Yogyakarta tahun 1994," kata pria kelahiran Aceh
itu.
Idenya untuk menyerahkan barang
koleksi pribadinya tersebut berawal saat dirinya sering melintas di Jalan
Sultan Agung dan menyaksikan museum biologi yang selalu ramai dipadati
pengunjung, terutama anak TK dan siswa. Suatu ketika, Marwan pun coba masuk dan
melihat koleksi yang ada di museum. Setelah tahu museum itu banyak menyimpan
koleksi specimen hewan,
Dia pun berpikir untuk
menghibahkan koleksinya. "Pikir saya saat itu, daripada barang koleksi ini
disimpan di rumah, mending disimpan di sini. Kan, bisa dilihat oleh orang
banyak. Saya sempat diskusikan ide ini dengan istri dan anak-anak di rumah,
mereka pun setuju," kenang mantan Komandan Kodim di Musirawas Sumatera
Selatan itu.
Konflik
Dituturkan, saat Dia masih
bertugas di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser, banyak menemukan konflik
antara masyarakat dengan hewan liar seperti harimau dan gajah. Terutama di
daerah yang menjadi lokasi transmigrasi Provinsi Bengkulu. "Banyak yang
bilang harimau itu suka berada di gunung, sebenarnya justru suka tinggal di
lembah. Di mana ada manusia, maka di sana juga ada harimau,'' katanya.
Namun dengan kondisi jumlah
harimau Sumatera yang makin sedikit menjadi keprihatinan baginya. Menurutnya,
dengan koleksi yang Dia serahkan tersebut bisa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan bagi para siswa yang berkunjung ke Museum Biologi UGM.
"Bukan tidak mungkin suatu
hari nanti harimau ini sudah tidak ada lagi, tinggal anak-anak kita bercerita
bahwa dulu ada harimau Sumatera. Maka, pemeliharaan lingkungan sangat penting
saat ini," ujarnya.
Dekan Fakultas Biologi Retno Peni
menyampaikan apresiasi atas pemberian hibah koleksi pribadi Marwan. ''Selaku
Dekan saya sangat senang hati, kami akan rawat dengan baik. Koleksi ini bisa
bermanfaat bagi generasi mendatang,'' katanya.
Dia juga menyampaikan, rencananya
Marwan akan mendapat penghargaan dari Fakultas Biologi UGM yang telah ikut
serta menambah koleksi Museum biologi itu. Museum Biologi sekarang ini memiliki
koleksi lebih 4.000 spesimen, meliputi awetan hewan dan tumbuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar